Perlunya Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan

Siapa bilang Visi dan Misi itu kalah penting daripada Slogan? Kalau ingin Perusahaan jaya, salah satu langkahnya adalah :

" Tetapkan Visi dan Misi Perusahaan yang Kuat "
Setiap pengusaha sukses di dunia menekankan perlunya menyusun rencana bisnis yang jelas, terarah, terukur dan terpadu.

Namun yang sering dilupakan oleh banyak orang adalah lemahnya menyusun dan menetapkan visi maupun misi dari bisnis Anda tersebut.

Padahal visi dan misi akan menjadi jiwa yang akan menggerakkan arah bisnis Anda secara efektif.

Mengapa efektifitas sangat diperlukan? Karena dengan efektifitas kita bisa meraih target secara lebih cepat, terukur dan terarah.

Lantas, apakah yang diperlukan dan bagaimana langkah demi langkah menyusun serta menetapkan visi dan binis Anda?

Untuk menyusun visi dan misi yang sesuai dengan prinsip Anda maka faktor-faktor pembentuk misi berikut ini harus dipertimbangkan:

1. Sejarah

Tulislah bagaimana Anda bisa menetapkan untuk memulai bisnis yang akan diwujudkan tersebut. Bagaimana ide bisnis tersebut muncul dan idealisme apa yang mendorong Anda memilih untuk masuk ke bisnis tersebut tentunya akan menjadi titik awal sejarah usaha Anda.

Misalkan latar belakang dan sejarah Anda mendirikan perusahaan adalah karena idealisme menyediakan layanan terbaik dan menyediakan lapangan pekerjaan untuk orang banyak.
2. Preferensi masa kini

Jika sebelumnya Anda sudah merekam sejarah (masa lalu) yang menjadi dasar bisnis Anda maka tugas berikutnya adalah melakukan pengenalan dan inventarisasi atas preferensi saat ini.

Catatlah bagaimana pandangan Anda atas kondisi terkini yang terkait dengan bisnis maupun hidup ini. Dengan catatan tersebut maka setidaknya dapat terbentuk preferensi yang tepat dengan keadaan terkini.

Misalkan Anda melihat bahwa kebanyakan jasa layanan pengembangan teknologi informasi di Indonesia masih tambal-sulam dan dipenuhi para pelanggan yang kecewa.
3. Lingkungan pasar

Cermati dan catatlah kondisi pasar yang ada. Jika memungkinkan sejak dari dari saat ke belakang hingga prediksi ke depan.

Misalkan pasar domestik sempat mengalami booming penerapan sistem informasi manajemen berbasis teknologi komputer.

Harga aplikasi software yang dibangun melibatkan konsultan harganya bisa mencapai angka ratusan juta rupiah.

Tapi ternyata prosentase yang painful lebih relatif lebih sedikit dibandingkan dengan yang successful :smile:
4. Sumber daya

Inventarisir dan ukur sumber daya yang ada di lingkungan usaha Anda. Hasil dari inventarisir dan pengukuran tersebut akan menentukan posisi kemudian tujuan realistik yang sesuai dengan kemampuan Anda.
5. Kompetensi yang membedakan

Nah, sekarang setelah melakukan banyak inventarisir kondisi yang mendukung bisnis Anda, lakukan inventarisasi kompetensi yang menjadi faktor pembeda (differentiation) dari penawaran bisnis Anda.

Kemudian perhatikan unsur-unsur utama penyusunan misi sebagai berikut:

1. Penekanan pada hal-hal yang terbatas kuantitasnya
2. Penekanan pada kebijakan dan nilai utama yang ingin dihormati
3. Mendefinisikan lingkup kompetensi utama seperti industri, produk, kompetensi, segmen pasar, vertical dan geografis.

Setelah itu kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar penyusunan misi yang setidaknya terdiri atas:

1. Apa usaha kita?
2. Siapa pelanggan kita?
3. Nilai apakah yang disampaikan kepada pelanggan?
4. Seperti apakah yang seharusnya kita lakukan?

Berikut ini adalah beberapa contoh misi yang baik:

Caltex Pasific Indonesia:
“as a business partner with Pertamina, Caltex Pasific Indonesia will effectively explore and develop hydrocarbon for the benefit of Indonesia and its shareholders.”

Motorola Company:
“Tujuan Motorola adalah dengan bangga melayani kebutuhan masyarakat dengan menyediakan produk dan pelayanan kualitas tinggi dengan harga yang pantas bagi pelanggan kami; dalam rangka memperoleh laba yang memadai untuk pertumbuhan perusahaan dan dengan demikian menyediakan peluang bagi karyawan dan pemegang saham kami untuk mencapai tujuan pribadi mereka yang wajar.”

Nah, sekarang bagaimana menurut Anda tentang visi dan misi PT. AWAMI berikut ini :smile: :

Misi PT. AWAKAMI
“PT. AWAKAMI sebagai perusahaan di bidang teknologi informasi memberikan produk pengembangan perangkat lunak dan peningkatan sumber daya manusia berkualitas tinggi kepada pelanggan kami dengan harga yang pantas serta hasil memuaskan sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan dimana hasilnya dapat dinikmati oleh setiap komponen di dalamnya serta masyarakat pada umumnya secara proporsional.”

Visi PT. AWAKAMI
“Menjadi perusahaan pengembangan perangkat lunak dan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang memberikan pelayanan terbaik yang dikenal secara internasional.”

Baca selengkapnya...

Kiat Menghitung Harga Software

Sudah lama saya tidak melihat blog yang sudah saya buat, yah karena banyak sekali kesibukan disana sini. Saat saya membuka kembali folder-folder lama saya, saya menemukan beberapa konten yang mungkin dapat memberi informasi kepada teman-teman semua. Kali ini adalah penentuan harga software, bagaimanakah caranya?

" Dari total nilai biaya operasional tinggal hitung berapa batas keuntungan (profit margin) minimum yang harus kita dapatkan. "
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman dan pertanyaan dari beberapa teman yang meminta tips dalam penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) untuk proyek-proyek Software Engineering/Development.

Sebenarnya sih tips-nya mudah saja. Tinggal hitung setiap komponen operasional yang harus dikeluarkan selama masa pra, pelaksanaan dan pemeliharaan proyek.
Dari total nilai biaya operasional tinggal hitung berapa batas keuntungan (profit margin) minimum yang harus kita dapatkan.
Mengapa yang harus kita dapatkan? Kenapa bukan yang kita inginkan saja?
Berikut ini penjelasan bagaimana menyusun sebuah rencana anggaran biaya yang proporsional, baik untuk kita maupun klien.
Secara umum dalam pelaksanaan proyek rekayasa perangkat lunak, komponen biaya dibagi atas dua bagian besar yaitu:
Biaya Personil
Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar honor dan gaji tim kerja yang bekerja dengan kita. Hitung komponen biaya berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, apakah akan berdasarkan orang-jam/man-hour, orang-hari/man-day atau orang-bulan/man-month.Masukkan seluruh anggota tim kerja dari mulai Manajer Proyek sampai Office-boy yang membantu kelancaran pekerjaan tim.Jangan lupa sepakati mengenai pajak penghasilan dari anggota tim kerja kita. Jika mereka tidak mau dipotong, kita harus memasukkan komponen pajak tersebut dalam RAB.
Biaya NonPersonil
Biaya nonpersonil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proyek.Komponen-komponen biaya tersebut antara lain:
Biaya Transportasi
Hitung kebutuhan transportasi baik untuk di dalam kota maupun luar kota. Untuk transportasi dalam kota dapat menggunakan perhitungan estimasi harga per liter premium untuk per lima kilometer jarak.
Misalkan kantor klien terletak kira-kira 10 kilometer dari kantor kita : Maka untuk sekali berangkat per orang pulang pergi dari kantor kita ke kantor klien adalah sebesar (10 (km) / 5 (km) X 2) X 4500 (harga 1 liter premium) X 1 (orang yang berangkat) = Rp 45.000,-Sedangkan untuk perjalanan luar kota bisa gunakan harga tiket angkutan umum dan harga sewa mobil untuk 24 jam ditambah biaya bahan bakar.Perkirakan berapa kali akan diadakan pertemuan dengan klien secara maksimal untuk survey, konsultasi, presentasi dan pelatihan.
Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
Pada saat berangkat untuk penugasan luar kota tentunya ada biaya tambahan untuk kita maupun tim kerja yang ditugaskan.Untuk menghitung biaya allowance ini dapat menggunakan contoh sebagai berikut:+ Uang makan 3 kali sehari Rp 90.000,- (jika penugasan luar kota)+ Biaya komunikasi sehari Rp 15.000,-
Biaya Rutin
Biaya rutin adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan rutin selama kegiatan berlangsung seperti telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan, dsb.
Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya pemanfaatan peralatan/sewa adalah ongkos-ongkos yang harus dikeluarkan seperti sewa ruangan (kerja/produksi, presentasi dan pelatihan), komputer, printer, kendaraan, dsb.Masukkan seluruh komponen tersebut sekalipun tidak disampaikan kepada klien karena biasanya mereka menolak untuk membayar beban-beban tersebut.Triknya bisa dengan membebankan nilainya pada komponen biaya nonpersonil lainnya.
Biaya Belanja Barang Pakai Habis
Biaya belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket, CD/DVD, dsb.
Biaya Penyusunan Laporan
Biaya penyusunan laporan adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam penyusunan laporan kegiatan dan modul user manual dari aplikasi perangkat lunak yang kita bangun. Perkirakan berapa biaya yang habis untuk kerja orang yang mengetik dan mengeditnya, pencetakan, pemaketan dan pengirimannya.
Setelah seluruh komponen tersebut dihitung, waktunya untuk menetapkan batas laba yang harus kita dapatkan.
Saya menekankan kata harus karena melalui laba kita dapat meningkatkan kapitalisasi modal kita, membayar biaya pra proyek (marketing, publikasi, dsb), menambah aset kita, dll.
Karena itu biaya-biaya tersebut harus kita hitung dan masukkan dalam target batas laba yang harus kita dapatkan.
Setelah kita jumlahkan antara nilai biaya operasional dan target batas laba, tambahkan dengan prosentase bunga berjalan dari nilai kapital tersebut.
Mengapa hal tersebut harus dilakukan?
Anggap saja bahwa uang kita harus meminjam dari bank untuk membiayai operasional pelaksanaan proyek tersebut. Tentunya ada bunga dan biaya administrasi yang bisa mereduksi target batas laba yang harus kita dapatkan.
Untuk itu tambahkan prosentase bunga pinjaman dari bank per bulan pada nilai total pembiayaan kita. Hal ini tetap berlaku sekalipun kita menggunakan dana sendiri karena tetap ada resiko atas pengeluarannya dibandingkan jika diendapkan di bank.
Setelah itu baru kita hitung besaran pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang harus kita bayar.
Biasanya klien tidak mau menanggung biaya PPh oleh karena itu hitung beban pajak ini pada setiap komponen.
Hal yang harus diperhatikan:Jangan pernah menghitung secara akumulatif PPh dan PPN karena nilainya akan tidak sesuai dengan beban yang harus dibayarkan ke kantor pajak.Hitung dulu PPh dengan memprosentasekan terhadap nilai bersih.Jumlahkan beban PPh dengan nilai bersih.Prosentasekan PPN terhadap nilai PPh+nilai bersih di atas.Jadi selamat bekerja dan semoga sukses dapat kita raih..

Baca selengkapnya...